Para pecinta batu tentunya sudah tidak asing dengan batu yang satu ini, ya.... batu jamrud, semua orang akan terpesona dengan keindahan batu jamrud. Batu Jamrud terdiri material batuan : Beryllium, Aluminiumoxyde , dan Kiezelzuur. Batu Jamrud yang Tulen berwarna Hijau Rumput / daun dan banyak di gemari banyak orang karena keindahannya yg lembut dan menawan hati
Riwayat Batu Jamrud
Batu Jamrud atau Emerald sudah di kenal sejak jaman purbakala, bahkan ada cerita dongeng yg mengatakan bahwa Jamrud itu bersal dari air mata Siti Hawa atau Eva istri Nabi Adam yg di usir dari Surga karena bisikan ibliis yg memakan buah kuldi ( melakukan PerZinaan ) sehingga mereka di usir dari surga ke Bumi ( mayapada ). Karena penyesalan itulah Hawa menangis dan butiran air mata itu kemudian menjelma menjadi batu - batuan jamrud.
Tempat asal batu jamrud adalah di Muso ( Colombia ), Jekatrinenburg di pegunungan Ural ( Rusia ), India, Birma , vietnam, Siam, Brazilia, Venezuela, Salzburg ( Jerman ), dan sedikit di Indonesia.
Batu Jamrud mempunyai sifat tahan panas dan tdk mudah berubah warna jika kena panas.
Pada jaman dahulu batu jamrud banyak dipakai oleh orang orang sebagai bandul, cincin dan liontin agar dapat menolak segala pikiran pikiran jahat dan menjaga diri dari kesucian untuk para Gadis agar tetap suci bersih. Apabila batu Jamrud yg dipakai terjatuh maka hal itu merupakan suatu pertanda akan terjadi suatu hal yang tidak menyenangkan / merugikan sang pemakai itu sendiri.
Ada Dongeng lagi tentang batu Jamrud... yakni tatkala Nabi Sulaiman mendapat Persembahan/Hadiah dari Ratu Sheeba berupa sebuah Jambangan Bunga yg terbuat dari batu jamrud asli. Kemudian nabi Suliaman mengisi Jambangan bunga tadi dengan air wasiat yg telah diberi doa doa olleh Nabi Sulaiman, khasiat air dari dalam Jambangan tadi yaitu bila di minumkan setetes pada orang sakit maka seketika itu akan terjadi Kesembuhan dan memanjangkan umur....Namun nabi Sulaiman hanya mau memberikan air tersebut hanya kpd orang-orang yang berakhlak baik.
Tatkala Nabi Sulaiman sakit , beliau berniat untuk meminum setetes air dari Jambangan bunga tersebuut.. supaya kesehatan beliau segera pulih,,,ternyata air wasiat tersebut telah habis menguap.
Raja Napoleon juga percaya akan pengaruh batu jamrud, hal ini dibuktikan dengan diambilnya batu jamrud dari makam Charlemagne...kemudian batu jamrud tersebut di pakai oleh Raja Napoleon dalam medan peperangan/pertempuran Austerlizt dan Wagram ,, Raja Napoleon menang dalam peperangan tersebut.
Khasiat Batu Jamrud
Bagi siapa saja yang mempercayai khasiat batu jamrud, di bawah ini saya sebutkan khasiatnya :
1. membawa keberuntungan
2. pandai berbicara dan diplomatik bagi si pemakai
3. memperbesar kekuasaan si pemakai
4. memberikan kejayaan dan keberuntungan
5. dapat memberi peringatan pada si pemakai kalo bakal mengalami bencana ; warna jadi pucat , atau jatuh
Bagi mereka yang berBintang Pisces ( 19 Februari - 20 Maret ), Taurus ( 22 April - 21 Mei ), dan Cancer ( 22 Juni - 22 Juli ) sangat cocok memakai batu jamrud.
Cara membedakan Batu Jamrud Asli dengan sintetis
Batu Jamrud memang banyak sekali dicari oleh para pemburu batu
akik. Maka dari itu banyak orang yang membuat tiruan dari batu akik Jamrud ini, atau biasa disebut sebagai batu akik sintesis. Batu Jamrud
terkenal terdapat serat-serat halus didalamnya. Serat-serat ini memang
tidak dapat di lihat secara kasat mata. Harus menggunakan alat bantu
seperti kaca pembesar untuk melihatnya. Untuk batu Jamrud yang asli akan
nampak serat-serat halus tersebut. Untuk yang sintesis tidak akan
terlihat. Selain itu untuk batu Jamrud yang palsu atau sintesis, pada
bagian permukaannya akan terlihat rata dan halus.
Penambangan Batu Jamrud
Batu Jamrud di zaman kuno telah ditambang di Mesir sejak 1500 SM, dan India serta Austria setidaknya sejak abad ke-14.
Kolombia sejauh ini merupakan produsen Jamrud terbesar di dunia, membentuk 50-95% dari produksi dunia, dengan jumlah tergantung pada tahun, sumber, dan kelas. Produksi Jamrud di Kolombia meningkat drastis dalam dekade terakhir, meningkat 78% dari tahun 2000 sampai 2010. Tiga daerah pertambangan Jamrud utama di Kolombia adalah Muzo, Coscuez, dan Chivor.
Jamrud langka ‘Trapiche’ ditemukan di Kolombia, dicirikan pola radial berujung enam yang terbuat dari kisi-kisi kotoran karbon gelap yang menyerupai sinaran.
Zambia adalah produsen terbesar kedua di dunia, dengan cadangan di daerah Sungai Kafubu (Kagem Mines) sekitar 45 km (28 mil) barat daya Kitwe, menyumbang 20% dari produksi batu permata berkualitas di dunia pada tahun 2004. Pada paruh pertama 2011, tambang Kagem menghasilkan 3,74 Ton Batu Jamrud. Batu Jamrud ditemukan di seluruh dunia di negara-negara seperti Afghanistan, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Austria, Brasil, Bulgaria, China, Ethiopia, India, Italia, Jerman, Kamboja, Kanada, Kazakhstan, Madagaskar, Mesir, Mozambik, Namibia, Nigeria, Norwegia, Pakistan, Perancis, Rusia, Somalia, Spanyol, Swiss, Tanzania, Zambia, dan Zimbabwe. Di AS, zamrud ditemukan di Connecticut, Montana, Nevada, North Carolina dan South Carolina. Pada tahun 1997, batu jamrud ditemukan di Yukon.
Batu Jamrud Sintetik/Proses
Jamrud sintetik hidrotermal maupun flux-growth (pembentukan/penumbuhan kristal dengan pelarut/fluks) telah diproduksi, dan metode ini telah dikembangkan untuk menghasilkan Jamrud pada beryl tak berwarna. Proses sintesis Jamrud pertama yang sukses secara komersial adalah Carroll Chatham USA, kemungkinan melibatkan proses fluks vanadat lithium, seperti Jamrud Chatham yang tidak memiliki air dan mengandung sedikit vanadat, molibdenum, dan vanadium. Produsen besar Jamrud fluks lainnya adalah Pierre Gilson Sr, yang produknya telah ada di pasaran sejak tahun 1964. Jamrud Gilson biasanya ditumbuhkan pada biji beryl tak berwarna alami, yang dilapisi pada kedua sisi. Pertumbuhan terjadi pada tingkat 1 mm per bulan, proses pertumbuhan khas tujuh bulan akan memproduksi kristal Jamrud dengan ketebalan 7 mm. Gilson menjual laboratorium produksinya pada sebuah perusahaan Jepang di tahun 1980-an, tetapi produksi berhenti sejak saat itu; demikian pula Chatham, yang berhenti setelah gempa San Francisco 1989.
Jamrud sintetik hidrotermal telah dikaitkan dengan IG Farben, Nacken, Tairus, dan lain-lain, tetapi produk komersial pertama yang memuaskan adalah dari Johann Lechleitner dari Innsbruck, Austria, yang muncul di pasaran pada 1960-an. Batu-batu ini awalnya dijual dengan nama “Emerita” dan “Symeralds”, dan mereka ditumbuhkan sebagai lapisan tipis Jamrud di atas batu beryl tak berwarna alami. Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang proses aslinya, diasumsikan bahwa Jamrud Leichleitner ditumbuhkan dalam kondisi asam. Kemudian, dari tahun 1965 sampai 1970, Linde Division of Union Carbide memproduksi Jamrud sintetik sepenuhnya dengan sintesis hidrotermal. Menurut paten mereka (diatribusikan pada E.M. Flanigen), kondisi asam sangat penting untuk mencegah kromium (yang digunakan sebagai pewarna) dari pengendapan. Juga, penting bagi nutrisi yang mengandung silikon dijauhkan dari bahan-bahan lain untuk mencegah nukleasi dan membatasi pertumbuhan benih kristal. Pertumbuhan terjadi dengan proses difusi-reaksi, dibantu oleh konveksi.
Produsen Jamrud hidrotermal terbesar saat ini adalah Tairus di Rusia, yang telah berhasil mensintesis Jamrud dengan komposisi kimia yang mirip dengan Jamrud pada cadangan alkali di Kolombia, dan yang produknya dikenal sebagai “Jamrud Buatan Kolombia” atau “Jamrud Buatan Tairus”.
Pemaparan pada cahaya ultraviolet dianggap sebagai tes tambahan ketika membuat sintetik alami vs sintetik, karena banyak Jamrud alam, meski tidak semua, tak tahan dengan sinar ultraviolet. Banyak Jamrud sintetik tak tahan UV.
Jamrud sintetik sering disebut sebagai “buatan”, karena komposisi kimia dan gemologikalnya sama dengan ‘teman-teman’ alami mereka. U.S. Federal Trade Commission (FTC) memiliki peraturan yang sangat ketat tentang apa yang bisa dan apa yang tidak bisa disebut batu “sintetik”.
FTC mengatakan: “Tidaklah adil atau menipu untuk menggunakan kata “ditumbuhkan-laboratorium,” “buatan-laboratorium”, “buatan-produsen”, atau “sintetik” dengan nama batu alami apapun untuk menggambarkan setiap produk industri kecuali produk industri tersebut pada dasarnya memiliki sifat optik, fisik, dan kimia yang sama seperti batu yang bersangkutan.”
Penambangan Batu Jamrud
Batu Jamrud di zaman kuno telah ditambang di Mesir sejak 1500 SM, dan India serta Austria setidaknya sejak abad ke-14.
Kolombia sejauh ini merupakan produsen Jamrud terbesar di dunia, membentuk 50-95% dari produksi dunia, dengan jumlah tergantung pada tahun, sumber, dan kelas. Produksi Jamrud di Kolombia meningkat drastis dalam dekade terakhir, meningkat 78% dari tahun 2000 sampai 2010. Tiga daerah pertambangan Jamrud utama di Kolombia adalah Muzo, Coscuez, dan Chivor.
Jamrud langka ‘Trapiche’ ditemukan di Kolombia, dicirikan pola radial berujung enam yang terbuat dari kisi-kisi kotoran karbon gelap yang menyerupai sinaran.
Zambia adalah produsen terbesar kedua di dunia, dengan cadangan di daerah Sungai Kafubu (Kagem Mines) sekitar 45 km (28 mil) barat daya Kitwe, menyumbang 20% dari produksi batu permata berkualitas di dunia pada tahun 2004. Pada paruh pertama 2011, tambang Kagem menghasilkan 3,74 Ton Batu Jamrud. Batu Jamrud ditemukan di seluruh dunia di negara-negara seperti Afghanistan, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Austria, Brasil, Bulgaria, China, Ethiopia, India, Italia, Jerman, Kamboja, Kanada, Kazakhstan, Madagaskar, Mesir, Mozambik, Namibia, Nigeria, Norwegia, Pakistan, Perancis, Rusia, Somalia, Spanyol, Swiss, Tanzania, Zambia, dan Zimbabwe. Di AS, zamrud ditemukan di Connecticut, Montana, Nevada, North Carolina dan South Carolina. Pada tahun 1997, batu jamrud ditemukan di Yukon.
Batu Jamrud Sintetik/Proses
Jamrud sintetik hidrotermal maupun flux-growth (pembentukan/penumbuhan kristal dengan pelarut/fluks) telah diproduksi, dan metode ini telah dikembangkan untuk menghasilkan Jamrud pada beryl tak berwarna. Proses sintesis Jamrud pertama yang sukses secara komersial adalah Carroll Chatham USA, kemungkinan melibatkan proses fluks vanadat lithium, seperti Jamrud Chatham yang tidak memiliki air dan mengandung sedikit vanadat, molibdenum, dan vanadium. Produsen besar Jamrud fluks lainnya adalah Pierre Gilson Sr, yang produknya telah ada di pasaran sejak tahun 1964. Jamrud Gilson biasanya ditumbuhkan pada biji beryl tak berwarna alami, yang dilapisi pada kedua sisi. Pertumbuhan terjadi pada tingkat 1 mm per bulan, proses pertumbuhan khas tujuh bulan akan memproduksi kristal Jamrud dengan ketebalan 7 mm. Gilson menjual laboratorium produksinya pada sebuah perusahaan Jepang di tahun 1980-an, tetapi produksi berhenti sejak saat itu; demikian pula Chatham, yang berhenti setelah gempa San Francisco 1989.
Jamrud sintetik hidrotermal telah dikaitkan dengan IG Farben, Nacken, Tairus, dan lain-lain, tetapi produk komersial pertama yang memuaskan adalah dari Johann Lechleitner dari Innsbruck, Austria, yang muncul di pasaran pada 1960-an. Batu-batu ini awalnya dijual dengan nama “Emerita” dan “Symeralds”, dan mereka ditumbuhkan sebagai lapisan tipis Jamrud di atas batu beryl tak berwarna alami. Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang proses aslinya, diasumsikan bahwa Jamrud Leichleitner ditumbuhkan dalam kondisi asam. Kemudian, dari tahun 1965 sampai 1970, Linde Division of Union Carbide memproduksi Jamrud sintetik sepenuhnya dengan sintesis hidrotermal. Menurut paten mereka (diatribusikan pada E.M. Flanigen), kondisi asam sangat penting untuk mencegah kromium (yang digunakan sebagai pewarna) dari pengendapan. Juga, penting bagi nutrisi yang mengandung silikon dijauhkan dari bahan-bahan lain untuk mencegah nukleasi dan membatasi pertumbuhan benih kristal. Pertumbuhan terjadi dengan proses difusi-reaksi, dibantu oleh konveksi.
Produsen Jamrud hidrotermal terbesar saat ini adalah Tairus di Rusia, yang telah berhasil mensintesis Jamrud dengan komposisi kimia yang mirip dengan Jamrud pada cadangan alkali di Kolombia, dan yang produknya dikenal sebagai “Jamrud Buatan Kolombia” atau “Jamrud Buatan Tairus”.
Pemaparan pada cahaya ultraviolet dianggap sebagai tes tambahan ketika membuat sintetik alami vs sintetik, karena banyak Jamrud alam, meski tidak semua, tak tahan dengan sinar ultraviolet. Banyak Jamrud sintetik tak tahan UV.
Jamrud sintetik sering disebut sebagai “buatan”, karena komposisi kimia dan gemologikalnya sama dengan ‘teman-teman’ alami mereka. U.S. Federal Trade Commission (FTC) memiliki peraturan yang sangat ketat tentang apa yang bisa dan apa yang tidak bisa disebut batu “sintetik”.
FTC mengatakan: “Tidaklah adil atau menipu untuk menggunakan kata “ditumbuhkan-laboratorium,” “buatan-laboratorium”, “buatan-produsen”, atau “sintetik” dengan nama batu alami apapun untuk menggambarkan setiap produk industri kecuali produk industri tersebut pada dasarnya memiliki sifat optik, fisik, dan kimia yang sama seperti batu yang bersangkutan.”
Terimakasih, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar